Minggu, 20 Januari 2008

EMAS, ALTERNATIF MENABUNG YANG MENGUNTUNGKAN

Siapa yang tidak mengenal logam mulia yang satu ini? Sejak zaman dahulu, emas sudah menjadi benda yang ingin dimiliki semua orang.
Sekarang ini, emas menjadi alternatif menabung yang patut diperhitungkan. Salah satunya adalah karena emas memiliki sifat kebal terhadap inflasi (penurunan nilai mata uang). Bagi yang masih bingung terhadap makna inflasi, akan penulis coba jelaskan. Sebagai ilustrasi, kita bisa ingat sepuluh tahun yang lalu, yaitu akhir 1997-awal 1998, uang senilai Rp 10.000 tentunya sudah cukup besar. Dengan uang senilai itu, kita bisa makan berhari-hari. Mungkin pembaca masih bisa membayangkan pada waktu itu harga mie instan Rp 300. Jadi dengan uang Rp 10.000, kita bisa membeli 33 bungkus mie instan. Tapi apa yang terjadi sekarang dengan uang Rp 10.000? Dengan nominal yang sama, daya beli kita menurun menjadi 11 bungkus mie instan, dengan asumsi harga mie instan sekarang Rp 900. Itulah gambaran sederhana mengenai inflasi. Masih banyak contoh lain yang bisa kita ambil, seperti harga bahan bakar, sepuluh tahun yang lalu harga premium adalah Rp 700 dan solar Rp 500. Bisa Anda bandingkan dengan sekarang (terlepas dari berkurangnya subsidi terhadap bahan bakar, nilai mata uang memang turun). Singkatnya, uang memiliki fungsi terhadap waktu, yaitu penurunan nilai uang terhadap waktu.
Kenapa emas menjadi salah satu alternatif menabung yang layak dipertimbangkan? Karena emas berbeda dengan uang, emas memiliki sifat kebal inflasi tadi. Tidak hanya kebal, namun emas memiliki sifat kenaikan nilai terhadap waktu. Saat ini, nilai emas mengikuti permintaan terhadap minyak dunia.
Grafik harga emas dunia..







Dalam istilah investasi, kenaikan nilai emas disebut dengan istilah pertumbuhan atau growth. Sebagai gambaran, misalkan anda membeli emas sebanyak 10 gram dengan harga Rp 212.000 per gram, maka total harga adalah Rp 2.120.000. Apabila setelah tiga bulan harga emas naik menjadi Rp 225.000 per gram, maka nilai 10 gram emas Anda tadi naik menjadi Rp 2.250.000. Maka bisa dikatakan bahwa dalam 3 bulan emas Anda bertumbuh sebanyak 0,6132 gram. Perhitungan ini didapat dari selisih harga emas 10 gram dalam rentang waktu 3 bulan tersebut, yaitu Rp 130.000, yang setara dengan 0.6132 gram dari harga emas mula-mula yang seharga Rp 212.000 per gram.
Dari perhitungan di atas, sudah jelas mengapa banyak kalangan yang menabung dalam bentuk emas. Hal ini bisa dilihat dengan perbandingan yang didapat jika Anda menabung sebanyak Rp 2.120.000 (setara dengan harga emas 10 gram di atas). Dengan asumsi bunga bank adalah 7,2 % per tahun, yaitu 0,6 % per bulan, maka dalam tiga bulan anda mendapat bunga sekitar Rp 38.389 (dengan perhitungan bunga majemuk). Ini pun tidak bersih, karena masih ada biaya administrasi lain per bulan yang harus ditanggung seperti pajak, biaya administrasi, dan biaya kartu ATM bagi yang memiliki ATM.
Tapi memang, masih banyak orang yang lebih senang menabung di bank karena bank menawarkan satu fasilitas yang tidak dimiliki oleh orang yang menabung dalam bentuk emas, yaitu keamanan. Dan tentu saja ini sangat penting.Salah satu faktor kelebihan menabung dengan emas, sangat penulis rasakan. Hal ini pastinya bisa dimengerti oleh orang-orang yang sangat ringan tangan (dalam konteks ini bukan artian menolong orang, tapi mudah mengeluarkan uang alias boros, hehe). Emas memang bernilai, tapi emas tidak bisa langsung diperdagangkan dengan barang lain.
Bayangkan jika Anda memiliki tabungan senilai Rp 2.000.000 di bank, lengkap dengan kartu ATM-nya, dan Anda sedang jalan-jalan di mall dengan teman anda. Saat anda melewati toko, anda melihat barang yang sangat menarik perhatian anda, misalkan sepatu, tas, parfum, atau baju yang seharga Rp 750.000 sedang di-diskon menjadi Rp 500.000. Mungkin Anda memerlukan beberapa menit untuk berpikir,, kapan lagi bisa dapat barang ini? Kapan lagi ada diskon? Jangan-jangan kalo belinya besok, barangnya sudah dibeli oleh orang lain, nanti menyesal kalau tidak beli.. Setelah berpikir, berikutnya mungkin anda hanya perlu waktu beberapa detik untuk membeli barang tersebut dengan menggesek kartu ATM anda di mesin debit, atau beberapa menit lagi ke lantai dasar menuju ATM Center untuk menarik uang. Apakah Anda pernah mengalami ini? Penulis pernah mengalaminya beberapa kali.. Memang, ketika kita jalan-jalan di pusat perbelanjaan, barang yang tidak penting dan tidak mendesak, akan terasa sangat penting dan sangat mendesak.
Berbeda jika Anda menabung dalam bentuk emas.. Anda tidak mungkin melakukan transaksi dengan emas. Untuk menguangkannya, anda harus pulang ke rumah, mengambil emas anda beserta suratnya, lalu pergi ke toko emas untuk menjualnya atau ke pegadaian untuk menggadaikannya (dalam hal menggadaikan, ada kesulitan karena pegadaian hanya buka dari hari Senin sampai dengan Sabtu dan tutup pukul 15.00). Hal ini memerlukan waktu, dan mungkin memikirkannya saja sudah hilang niat, apalagi melakukannya.
Ini menjadi nilai positif agar kita tidak mudah mengeluarkan uang.. Salah satu pendorong seseorang menjadi boros adalah karena proses transaksi menjadi dipermudah dengan kerja sama pihak toko dengan pihak bank.. Seperti fasilitas debit, kartu kredit, hingga program cicilan tanpa bunga. Hal ini kembali lagi mendorong kita menjadi semakin konsumtif. Namun dengan menabung melaui emas, setidaknya sifat konsumtif ini bisa kita tekan..

Yang terakhir, mungkin nilai ini lebih memikat pembaca wanita.. Ketika penulis berjalan-jalan di pusat toko emas di Jakarta, ada sebuah toko emas yang memiliki slogan yang menarik perhatian Penulis. Tulisan tersebut adalah "Berhias sambil menabung".

Saran penulis adalah hati-hati dalam membeli emas, plih tempat yang sudah terjamin, serta hati-hati dalam melakukan penyimpanan. Dan jangan mengalihkan semua tabungan menjadi emas, siapkan dana secukupnya untuk tetap di simpan di rekening untuk saat-saat emergency kalau-kalau kita perlu uang kontan. (Jangan sampe ketika kita makan malam dengan pasangan kita, kita tidak punya uang dan bilang ke pasangan kita untuk membayar dahulu, dengan alasan belum ke pegadaian.. Hahaha,, jangan sampe deh..)

Sebenarnya banyak yang penulis ingin sampaikan lagi,, tapi kalau ada pertanyaan, sanggahan, atau untuk berdiskusi, silahkan hubungi penulis melalui email ke slalukangen@yahoo.com.


Untuk mendapatkan satu ons emas, kita perlu memindahkan ribuan ton tanah..

Kamis, 17 Januari 2008

SALAH?! SIAPA TAKUT.

Kata 'salah', kata yang semua orang pengen hindarin setiap saat,, dari berbagai kalangan, profesi, usia, maupun jenis kelamin, semua seperti trauma sama kata itu.. Hingga sudah mendarah daging dalam akal dan alam bawah sadar kita bahwa 'salah' adalah hal yang tabu.. Kenapa? Karena sejak kecil pikiran kita sudah ditanamkan seperti itu, dan kita ditakut2in dengan kesalahan.. Sejak SD dan SMP kita dibilang bahwa kalo kita salah, kita bakal dimarahin guru.. SMA kita ditakut2i untuk jangan sampe salah mengerjakan soal supaya lulus ujian, karena kalo kita salah, kita gak akan bisa masuk universitas yang bagus.. Di bangku kuliah, kita ditaku2in kalo nilai kita gak bagus, kita gak akan bisa dapet pekerjaan yang bagus.. Jadi ya gitu,, salah adalah hal yang jelek.. Benarkah?

Ternyata gak juga,, ada bagusnya kalo kita banyak baca buku2 motivasi dan buku2 positif, dan dri banyak buku itu, semua buku sepakat dalam mengsikapi 'kesalahan', bahwa orang yang paling sukses di dunia ini adalah orang yang juga banyak kegagalannya (melakukan kesalahan .red).. Waktu baca kata2 itu, penulis mikir dalam hati, "wah, ini buku cocok banget buat gw!!" hehe
Sebut saja Thomas William Gates III, orang terkaya di dunia dari tahun 1994, ternyata drop out dari Harvard.. Abraham Lincoln, yang selama 45 tahun penuh dengan kegagalan sebelum berhasil menduduki kursi kepresidenan AS.. Thomas Alva Edison yang butuh ribuan kali percobaan gagal untuk menemukan lampu.. Michael Jordan yang semasa SMA ditolak tim basket sekolah karena tidak bisa shoot dengan benar.. Fred Smith pendiri FedEx (bisnis jasa pelayanan kurir terbesar saat ini) yang business plan-nya dikatakan tidak reliable oleh dosennya.. Columbus yang salah arah dalam mencari India ternyata berhasil menemukan benua baru.. Aburizal Bakrie yang dulu perusahaannya melorot jadi tinggal 2% sahamnya pas krismon '98, sekarang jadi orang terkaya di Indo versi Forbes.. Adrie Subono, promotor terkenal dari Java Musicindo juga ternyata drop out kelas 2 SMA.. Tukul Arwana, yang ndeso sama katro kayak gitu, malah lebih banyak duitnya daripada artis sinetron yang ganteng.. Arifin Panigoro yang dengan keterbatasannya waktu itu, berhasil mendirikan MEDCO Energy & Oil Company.. Dan ribuan contoh orang lainnya yang bisa berhasil biarpun gagal dan pernah berbuat salah, namun tidak menyerah dan bangkit lagi..

Balik lagi ke mula2,, ternyata kalo kita takut dalam berbuat salah, kita justru dirugikan.. Knapa?
Pertama, kreativitas kita terhenti, terkekang, terpenjara dalam batasan semu.. Sehingga kita jadi kaku dalam berbuat, dan malah bisa kehilangan potensi yang lebih besar yang harusnya bisa kita capai..
Kedua, otak kanan kita jadi tumpul, padahal dari sinilah intuisi sama kemampuan interaktif orang berasal..
Ketiga, hidup bakal terasa membosankan.. Dengan bener mlulu dan menghindari kesalahan, itu sama aja kayak kita jalan luruuuuuus terus.. Bosen kan? Hidup itu bakal seru ketika ada belokan, naik turun, dan tantangan.. Pernah gak liat temen kita yang hidupnya luruuuus banget, tapi matanya hampa dan gak ada semangat hidup,, tapi pernah juga gak liat temen kita yang agak 'bandel' dikit, tapi dia terlihat 'lebih hidup'.. Seru kan?
Keempat, mental kita gak terlatih.. Pernah denger gak cerita tentang anak pinter yang bunuh diri karena gagal ujian? Itu karena mentalnya lemah, karena gak terbiasa melakukan salah.. Dengan melakukan kesalahan, sedikit demi sedikit kita bakal berusaha mencari jalan keluar, dan mental kita secara otomatis membentuk antibodi terhadap trauma, untuk jadi lebih kuat.. Jadi pas kita dapet masalah yang sama, udah santai ngadepinnya..

Kurang lebih ya kayak gtu.. Intinya, salah dan gagal gak selalu jelek.. Kalo ngerjain ujian salah, ngapain stress? Balas dendam aja di ujian mata kuliah yang laen,, toh masa lalu gak bisa diubah.. Putus sama pacar? Santaaaai.. Baca la-tahzan deh, disitu dibilangin "Allah SWT tidak mengambil sesuatu darimu kecuali menggantinya dengan yang lebih baik".. Hehe dipecat dari pekerjaan? Gapapa, nanti pas nulis lamaran berikutnya kan ada tambahan di 'working experiences'-nya.. Pas belajar nyetir mobil, nabrak tembok? Gapapaaa, paling diomelin bentar, bilang aja "untung saya gak nabrak orang, pak.." (tapi tergantung tipe ortu-nya, kalo galak mending diem aja..) pkoknya positive thinking all the time sajalah..
Tapi jangan salah sangka, bro,, ada bates2 kesalahan yang gak boleh kita tembus.. Kayak hal yang dilarang agama, norma, sama hukum.. Kan untuk tau efek negatif dari narkoba gak berarti kita harus nyoba narkoba kan? =)

Penulis pernah membaca cerita yang sangat menarik untuk kita simak, mengenai belajar dari kesalahan..

Suatu ketika, sebuah perusahaan memutuskan akan menggantikan posisi CEO sekarang dengan seseorang yang lebih muda karena CEO yang sekarang sudah tua. Maka sang CEO muda ini bertanya pada CEO tua, "bagaimana cara anda membuat perusahaan ini menjadi besar?"
"Dengan bertindak," jawab CEO tua.
"Bagaimana cara anda bertindak?"
"Dengan mengambil keputusan yang benar."
"Bagaimana cara anda mengambil keputusan yang benar?"
"Dengan belajar dari banyak pengalaman."
"Bagaimana cara anda mendapatkan banyak pengalaman?"
Sang CEO tua tersenyum, seolah2 ia menanti pertanyaan tersebut, "dengan banyak mengambil keputusan yang salah."

Jadi intinyaaaa,, jangan takut salah, bro! MAJU TERUS PANTANG MUNDUR!!

Sebenarnya banyak yang penulis ingin sampaikan lagi,, tapi kalau ada pertanyaan, sanggahan, atau untuk berdiskusi, silahkan hubungi penulis melalui email ke slalukangen@yahoo.com.

Kesalahan terbesar manusia adalah takut membuat kesalahan..

Senin, 14 Januari 2008

ORANG INTROVERT : "TERNYATA JADI ORANG EXTROVERT ASIK JUGA"

Ini hasil pemikiran penulis sendiri lho.. Dari kecil sampe beberapa tahun lalu, penulis bisa dibilang punya karateristik introvert yang lumayan kental,, bukan dalam artian penulis adalah AnSos (Anti sosial).. punya temen sih punya, tapi itu ituuuu aja.. Diajak keluar sih mau, tapi kalo ke tempat yang terlalu rame ato ke tempat yang 80% orangnya gak kenal deket, wah gak mau deh..
Penulis dulu banyak ngabisin waktu itu di rumah,, sd-smp jamannya baca komik, sma mulai punya komputer kerjaannya ngurung di kamar maen game RTS (real time strategy) macem C&C ato AOE.. Pas sma juga dibeliin PS2 karena nilai bagus, nah makin parah..!! Orang malem minggu pada keluar, ni penulis malah berkutat di depan TV maen game2 RPG, berantem sama musuh yang gak nyata ampe subuh.. Haha (selain itu penulis punya kebiasaan juga yaitu belajar lebih dulu dari pelajaran sekolah,, hehe enaknya orang introvert itu punya waktu lebih banyak dibanding orang ekstrovert untuk mempelajari sesuatu yang dia suka.. Coba aja kita liat orang introvert, kebanyakan dari mereka punya skill yang pas kita liat jadi takjub.. Macem mulai jago pelajaran, jago maen musik, pinter programming komputer, internet, hacking, jago bikin puisi, gambar ato bahkan masak..)
Yah orang introvert juga punya pemikiran tersendiri.. Penulis berpikir dengan jadi introvert, sendirian gini penulis bisa kuat dan terbiasa ngadepin masalah sendiri.. Penulis juga dulu gak pernah curhat, penulis sih mikir curhat itu wajar aja, tapi kalo kebanyakan curhat itu tanda lemah hati, alias tidak bisa menyelesaikan masalah sendiri.. Gitu, bro..

Yah tapi hidup kan bisa berubah.. Penulis mulai sadar kalo sesuatu yang bersifat over itu gak baek,, jadi sedikit banyak penulis harus punya sifat extrovert.. Dulu banyak juga yang nakut2in,, "kalo introvert itu pas nyari kerja susah lho, banyak yang gagal diwawancara" macem gitu deh, mungkin kalian juga pernah ngalamin?

Nah, pas kelas 3 SMA penulis ketemu (sekelas) dengan orang2 yang penulis ngerasa nyaman sama mereka, sampe sekarang penulis masih sering kumpul sama mereka.. Mereka ngenalin penulis ke sebuah komunitas yang namanya O-level,, (O-level tuh program di sekolah penulis yang bahasa pengantarnya pake bahasa inggris)..

Nah dengan merekalah penulis mulai sering kumpul, sering makan dan nonton bareng, jalan dan nginep bareng ke Putri Duyung di Ancol sampe ke Villa di Lembang.. Dan, pada fase inilah penulis mulai menyadari pentingnya jadi orang kaya.. Soalnya banyak banget jo, keluar duit.. Hehe dari komunitas ini pula penulis dapet pacar,, yah pertama kenal dan pertama sms-an februari 2004, trus pas pdkt dia malah pjhn (penjauhan).. Mungkin dia takut sama orang introvert kali yak,, hehe nah, orang introvert itu pas jatuh cinta tuh lucu juga sikapnya.. Gak pernah cerita biarpun sakit hati, biarpun cemburu juga berusaha tidak menampakkan, trus kerjaanya nulis puisi ato dengerin lagu mellow bwahaha yah setelah itu akhirnya jadian juga.. Lumayan lama lha, 3 tahun dengan putus sambung 2 kali.. Oia, catetan penting : orang introvert itu punya sikap romantis yang tulus! Hehe,, ini bukan pembelaan diri..


Beda lagi pas kuliah, penulis dan temen-temen punya komunitas yang namanya Komunitas Kandang.. Asalnya kita punya basecamp itu di kos-kosan seseorang yang sempit, bau (soalnya kamar mandi dalem), dan berantakan, jadi semua anak2 komentar ini kayak kandang kambing.. Haha tapi enak buat ngumpul.. Anak2 juga sering nginep situ,, belakangan komunitas kandang ini berkembang jumlah populasinya dan merubah nama menjadi Laspati, singkatan dari Laskar Patah Hati.. Karena anggotanya jomblo semua, bung! Hahaha Kalo pun jatuh cinta sama cewe, kandas di tengah jalan.. Astaghfirullah..
Btw, Laspati ini juga ada kedudukan Ketua dan Wakil Ketua.. Dipilih berdasarkan peramalan bahwa sang Ketua dan Wakil Ketua bakal paling lama dapet cewe.. Haha
Di komunitas ini seringnya anak2 tuh jalan bareng, maen dan makan bareng, nonton juga, maen futsal, dan belajar bareng.. Rata2 anggota komunitas ini hebat dalam hal kuliah, penulis nyaman banget sama mereka dalam hal kuliah.. Maju terus Laspati!! Dapet cewe emang susah, tapi lebih susah lagi kalo ga punya cewe!!

Nah, baru-baru ini penulis mulai deket dengan satu komunitas dan lumayan banyak waktu kumpul dengan mereka.. Gak jauh beda sama background-nya Laspati,, di sini juga pejuang cinta semua, beda karakteristik orang2nya aja.. Namanya Bananas.. Anggotanya dah tersebar sampe semarang lho,, Mau tau singkatannya apa? Nanti penulis kasih tau.. Hehe
Anak-anak Bananas ini rata2 seneng acara musik, karaoke, foto2, ngobrolin cewe, dan tiada hari tanpa ada yang curhat masalah cinta.. (penulis sih jadi pendengar yang baik aja, sifat introvert penulis masih nempel yang masalah curhat itu..) Unik banget mereka ini, ada yang selama di Jogja 3,5 tahun ditolak 7 cewe jo.. Ada yang baru pacaran 3 minggu langsung putus, trus selama setahun katanya curhatnya itu2 mlulu, ada yang putus sama seorang cewe tapi dia cinta mati dan sering menyesali putus-nya itu ato minta balikan lagi, ada yang mantannya nikah sama orang laen karena MBA, ada juga yang kalah cepet ngejar cewe, ada juga yang ngejar cewe2 ber-mobil tapi gagal gak jelas,, wah seru deh.. Makanya mereka menyebut diri dengan nama Bananas, atau Batang-Batang Na'as.. (pertama kali penulis denger namanya, kocak dan vulgar banget.. Bukan untuk orang yang belum cukup umur haha)
Untuk komunitas Bananas ini punya karakteristik yang mecolok,, mereka sering nyebut temennya dengan panggilan 'cuy',, ato sering juga Ganz, maksudnya ganteng.. Mereka punya prinsip yang isinya "Jangan lulus sebelum dapet PW (pendamping wisuda)".. Komunitas ini punya ritual juga, anak Bananas yang berhasil dapet cewe, bakal di-wisuda.. Haha
Pantang mundur Bananas!! Tidak ada hal yang mudah dalam mendapatkan sesuatu yang baik!!

Ada juga komunitas yang laen tapi penulis blom bisa ceritain dan penulis masih mau lebih banyak mengeksplorasi komunitas2 lain tersebut....

Akhir kata untuk sesi ini,, penulis mulai merasakan enaknya jadi ekstrovert.. Makasih banget buat komunitas-komunitas di atas,, Keberadaan mereka membantu penulis bisa berpikir lebih jernih dalam menghadapi masalah, membuat penulis sadar bahwa hidup ini ternyata lebih banyak hal yang bisa dilakukan ketimbang merenung, dan tentunya mereka menguapkan air mata dan menggantinya dengan tawa lepas dan senyum merekah..
Punya cewe emang asik, tapi asik juga punya temen banyak.. Kadang keberadaan mereka sebagai teman gak bisa kita gantikan dengan kehadiran seorang cewe,, tapi pastinya nanti hadir seorang cewe untuk kita yang sama berharganya dengan teman2 kita, dan dengan dia, kita bisa berbagi bahagia dalam menghargai hidup bersama teman2 kita.. Gak ada lagi patah hati atau na'as.. Terima kasih, bro.


Everybody hears what you say,,
Friends listen to what you say,,
Best friends listen to what you don't say..

Minggu, 13 Januari 2008

"HEI, PA KABAR LO? GIMANA DAH JADI ORANG SUKSES BELOM?"

Kalimat itulah yang dilontarkan oleh temen penulis pas kebetulan ketemu pas tadi lagi makan siang,, penulis yang lagi makan langsung sontak kaget, dan cuma refleks aja ngebales "haha apaan lo? Lo sendiri gimana?"
Penulis dah lama gak ketemu temen yang satu ini sejak sama2 terdampar kuliah di Jogja, sekitar tiga tahun, dulunya satu SMA.. Pertemuan kita pas makan siang tadi juga singkat banget,, dia cuma nanya ke penulis gmana bisnis penulis, trus nanya brapa pnghasilan penulis sekarang.. Sebaliknya penulis cuma nanya ke dia, kerja di mana sekarang.. Ternyata dia kerja jadi akuntan lepas di bank BCA dengan make ijazah SMA-nya, dan insyaAllah dalam waktu dekat ini bakal diangkat jadi pegawai tetap. Bagus deh buat dia..

Itu sekilas aja tentang kejadian kecil,, cuma yang bikin penulis kepikiran itu ya kata2nya tadi "dah jadi orang sukses blom?". Sesaat penulis mikir, itu semacam ledekan.. Tapi setelah itu positive thinking penulis mulai bekerja dan ngasih pikiran ke otak kalo dia nanya kayak gitu gak ada maksud ngeledek, tapi serius, dan itu merupakan dorongan buat penulis.. Selesai kejadian itu pikiran penulis langsung penuh dengan flashback kondisi penulis 3 tahun lalu sampe sekarang.. Setelah itu penulis mulai bertanya2,, gmana kondisi gw 5 tahun dari sekarang? 10 tahun dari sekarang? Apa gak beda jauh dari sekarang? Gw udah sesukses apa? Keluarga gw sebahagia apa? [mungkin pembaca pernah mengalami dan memikirkan hal yang sama..]
Penulis berpikir, suatu saat kita pasti bakal ketemu dengan temen2 kita dulu. Mungkin temen kuliah, temen kos, temen SMA, SMP, bahkan SD.. Saat itu umur kita mungkin sudah bertambah sekian banyak, mungkin sudah ada yang kerja, sudah ada yang married dan punya anak, atau mungkin ada yang sudah jadi 'orang' dan terkenal.. Pertanyaannya adalah, ketika kita ketemu dengan teman kita itu, SIAPA KITA?? Orang sukseskah? Bahagiakah? dan SIAPA MEREKA?? Sukseskah? Bahagiakah?
Atau mungkin dalam kasus yang menyangkut cinta masa lalu, adalah mungkin ketika kita bertemu dengan mantan pacar kita dulu.. Mungkin baik kita maupun dia sudah berkeluarga.. Pertanyaannya adalah sama, SIAPA KITA?? Bahagiakah kita? dan SIAPA DIA?? Bahagiakah dia?
Berita buruknya adalah ketika jawabannya ternyata kita bukan siapa2, kita belum sukses, dan kita belum bahagia.. Dan ternyata teman atau mantan kita sudah menjadi 'orang', mereka sukses, dan bahagia.. (yaa baik juga sih,, siapa sih yang gak seneng temennya sukses)
Berita baiknya adalah, ketika ternyata berita buruk di atas belum tentu terjadi, kita bisa mengubahnya dari sekarang kalau kita mau..

Penulis mempunyai seorang teman angkatan 2001 yang blom lulus, dan dia selalu stress kalo ketemu temennya yang udah kerja, pake dasi, sepatu pantofel dan kalo ngobrol selalu ngomongin masalah kerjaaannya ato ngeluh tentang bosnya.. Temen penulis ini pasti panas dong kuping dan hatinya,, orang dia blom lulus dan blom kerja, ya stress jadinya.
Nah, stress itu bagus kalo kadarnya gak terlalu banyak, dia bisa jadi motivasi buat kita untuk lebih serius mikirin masa depan dan kerja keras dari sekarang.. Tapi kalo stress ini kadarnya dah overdosis, wah bisa gawat.

Obatnya sebenernya sederhana,, ini kalo yang penulis tau lho..
1. Sadari kalo tiap orang punya cara dan timing yang berbeda2 untuk sukses.
Iya dong,, gak mungkin semua orang jadi dokter, pasiennya siapa? Semua orang jadi karyawan, Manager ato Direktur, ya gak mungkin, owner perusahaannya siapa? Jadi semua orang punya cara masing2 untuk sukses.. Gak perlu iri sama kesuksesan orang, kita punya jalan dan timing kita masing2, sisanya tinggal kita yang mau usaha apa gak..
2. Akui kesalahan kita di masa lalu, mempelajarinya, dan berkomitmen untuk melipatgandakan usaha dari sekarang.
Kalo kita sekarang blom sukses, pastinya kita dulu melakukan kesalahan,, nah, cari apa tuh salah kita dan kita akuin bahwa kita salah.. Jangan malah nyari2 alasan ato kesalahan orang laen atas kegagalan kita.. Secepatnya kita harus berhenti mencari2 alasan kenapa kita gagal, sebaliknya kita harus menemukan alasan kenapa kita harus sukses.
3. Percaya sama Allah SWT,,
Penulis pernah baca sebuah buku yang bagus, di buku itu disebutkan bahwa orang yang banyak ngeluh dengan kondisinya sama saja dengan orang itu ngeluh bahwa Tuhan itu gak bijak.. Misalnya ada orang yang ngeluh kenapa dia cuma punya penghasilan sedikit, padahal dia ngerasa udah kerja keras,, itu sama artinya kayak dia mengeluh bahwa Tuhan itu gak bijak dalam ngasih rezeki ke ciptaan-Nya.. Percaya aja sama Allah SWT, Yang Maha Bijak, Yang tidak akan merubah nasib suatu kaum bila kaum itu sendiri tidak mau merubahnya..

Memang intinya kita dilahirin dan hidup di dunia ini cuma sekali,, udah cuma sekali, masa kita mau cuma hidup jadi orang biasa? Harus sukses dong, ya gak? Memang sukses gak slalu diukur dari materi,, kita semua punya definisi beda2.. Apapun definisi kita untuk sukses, kita harus sukses menurut definisi kita masing2 itu.
Jadi ketika kita ketemu ama temen2 kita (especially mantan kita kali ya hehe), kita bisa nunjukin bahwa kita udah menempuh hidup dengan baik dan benar, berhasil menorehkan nama dengan bangga untuk garis keturunan, dengan jalan yang kita percaya, dan kita bisa berdiri tegap sebagai 'orang'..

Sebenarnya banyak yang penulis ingin sampaikan lagi,, tapi kalau ada pertanyaan, sanggahan, atau untuk berdiskusi, silahkan hubungi penulis melalui email ke slalukangen@yahoo.com.


Hidup adalah 10 % apa yang terjadi pada kita dan 90 % reaksi kita terhadapnya..